This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 15 Mei 2013


MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN
PENGERTIAN, TUJUAN DAN PROSES PENDIDIKAN
Dosen Pengampu : Dr. Maufur





Di Susun Oleh :
NAMA : Syaeful Anwar
NPM : 1111500056
PROGDI : Bimbingan dan Konseling (BK)
SEMESTER : I / C

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
TAHUN AKADENI 2011/2012

Kata Pengantar


Penulis mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rakhmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tugas ini bertujuan untuk memenuhi tugas ujian tengah semester Mata Kuliah Pengantar Pendidikan. Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Sebagai rasa hormat atas bantuan dan bantuannya, penulis mengucapkan terimakasih kepada: Sahabat dan semua pihak yang telah terlibat dan ikut membantu pembuatan haingga selesai dengan baik.
Penulis menyadari sepenuhnya dalam pembuatan masih banyak kekeurangan dan tidak terlepas dari kesalahan baik kalimat maupun bahasanya. Oleh karena itu penulis berkenan mohon maaf sedalam dalamnya.
            Tidak ada gading yang tak retak, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kelengkapan dan perbaikan dalam pembuatan makalah berikutnya.
            Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang berkenan serta pihak yang peduli terhadap pendidikan di Negara tercinta kita ini.



Tegal, 30  Desember 2011
Penulis

                                                                     Syaeful Anwar
                                                                                          NMP: 1111500065





Latar Belakang


Seorang calon pendidik hanya dapat melaksanakan tugasnya dengan baik jika memperoleh jawaban yang jelas dan benar tentang apa yang sebenarnya yang disebut sebenarnya pendidikan. Jawaban yang benar didapat melalui pemahaman terhadapunsur-unsurnya, konsep yang melandasinya, dan wujud pendidikan sebagai system.
Dengan mengkaji ini anda akan dapat memahami unsure-unsur pendidikan, konsep dasar pendidikan, dan pendidikan sebagai system, lebih rinci yang akan di dapat:
1.     Mengemukakan sekurang-kurangnya 4 macam batasan pendidikan menurut fungsinya.
2.     Menjelaskan isi, posisi tujuan, dan kehrusan adanya rumusan tujuan khusus pendidikan.
3.     Menuliskan rincian tujuan pendidikan serta hubungan antar tujuan-tujuan tersebut.
4.     Menjeklaskan tujuan dan proses pendidikan .;
5.     Menjelaskan hakekat pendidikan sepanjang hayat, landasan ilmiah dan rasionalnya.
6.     Menjelaskan konsep kemandirian dalam belajar.
7.     Menulliskan unsure-unsur pendidikan serta menjelaskan makna masing-masing unsure pendidikan tersebut
8.     Menjelaskan arti pendidikan sebagai system.
9.     Menjelaskan hubungan antara pemahaman pendidikan mengtanalisis system dengan sikap dan tindakannya dalam memecahkan pendidikan.
10.                        Menjelaskan keterkaitan antar penngajaran dengan pendidikan.
11.                        Menjelaskan pendidikan prajabatan dan dalam jabatan sebagi system.
12.                        Menjelaskan pendidikan formal, non forma, dan informal sebagai system.


PERMASALAHAN


            Kualitas proses pendidikan mengenjala pada dua segi, yaitu kulitas komponen dan kulitas pengolahanya. Kedua segi tersebut satu sama lain saling bergantungan. Walau komponen-komponennya cukup baik, seperti tersedianya prasarana dan sarana serta biaya yang cukup, jika tidak di tunjang dengan pengolahan yang andal maka pencapaian tuuan tidak tercapai optimal. Demikian pula bila pengolahan baik tapi di dalam kondisi serba kekeurangan, akan mengakibatkan hasil yang tidak optimal.
            Pengolahan proses pendidikan meliputi ruang lingkup makro, meso, dan mikro. Pengolahan proses dalam lingkup makro berupa kebijakan-kebijakan pemerintahan yang lazimnya ditungkan dalam bentuk UU Pendidikan, Peraturan Pemerintah, SK Mentri, SK Dirjen, serta dokumrn-dokumen pemerintah tentang pendidikan tingkat nasional yang lain.
            Pengolahan dalam ruang lingku mikro merupakan aplikasi-aplikasi pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan sekolah atau pun kelas, sangar-sangar belajar, dan satuan-satuan pendidikan lainya dalam masyarakat. Dalam ruang lingkup ini kepala sekolah, guru, tutor, dan tenagga-tenagga pendidik lainnya memegang peranan pentingdi dalam penggolahan pendidikan untuk menciptakan kualitas proses dan pencapaian pendidikan.
            Yang menjadi tujuan utama proses pendidikan yaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal. Sebab berkembangnya tingkah laku peserta didik sebagia tujuan belajar hanya dimungkinkan adnya pengalaman belajr yang optimal itu. Di sini jelas bahwa pendayagunaan teknologi  pendidikan memegang peranan penting. Pengelolahan proses pendidikan harus mempperhitungkan perkembangan ilmu engetahuan dan teknologi. Karena itu setiap guru wajib mengikuti secara seksama inivasi-inovasi pendidik terutama yang diseminasikan secara meluas oleh pemerintah PPSI, belajar tntas (mastery learning), pendekatan CBSA dan ketrampilan proses, muatan local dalam kurikulum, dn lain-lainnya agar dapat menganbil manfaatnya.

Pembahasan

1.     PENGERTIAN PENDIDIKAN

2.  Batasan Tentng Pendidikan
            Pendidikan, seperti sifat sarana yaitu manusia, mengandung benyak aspek dan sifatnya sangat komlpeks. Karena sifatnya yang kompleks itu, maka tidak sebuah batasan batasan pun yang memedahi untuk menjelaskan arti pendidikan secara lengkap. Batasan tentang pendidikan yang di buat oleh para ahli beraneka ragam, dan kandunganya berbeda yang satu dari yang lain. Perbedaan tersebut mungkin karna orientasinya, maka konsep daras yang di gunakan, apek menjadi tekanan, atau karna falsafah yang melandasinya.
            Di bawah ini dikemukakan beberapa batasan pendidikan yang berbeda berdasarkan fungsinya.
a.     Pendidikan Sebagai Poses Transformasi Budya
             Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Seperti bayi yang lahir yang sudah berada di dalam sebuah lingkunhan budaya tertentu. Di dalam lingkungan masyarakat di mana seorang bayi di lahirkan telah terdapat kebiasaan-kebiasaan tertentu, larangan-larangan ,dan anjuran, dan ajakan tertentu yang dikehendakioleh masyarakat. Hal-hal tersebut mengenai banyak hal seperti bahasa, cara menerima tamu, makan, istirahat, bekerja, perkawinan, bercocok tanam, dan seterusnya.
             Nilai-nilai kebudayaan tersebut mengalami transformasi dari generasi tua ke generasi muda. Ada 3 hal bentuk transformasi yaitu nilai-nilai yang masih cocok di terskan misalnya nilai-nilai kejujuran, rasa tanggunga jawab adan lain-lain, yang kurang cocok diperbaiki misalnya tata cara pesta perkawinan, dan yang tidak cocok diganti misalnya pendidikan seks yang dahulu dutabukan diganti pendidikan seks yang melalui pendidikan formal.
            Disini tampak bahwa proses pewarisan budaya tidak semata-mata mengenalkan budaya secara estafet. Pendidikan justru mempunyai tugas mempersiakan peserta didik untuk hari esok. Suatu masa dengan pendidikan yang menuntut banyak persyaratan baru yang tidak pernah diduga sebelumnya,dan malah sebagian besar msih berupa teka-teki. Dengan menyadari bahwa system pendidikan itu merupakan subsistem dari system pembangunan nasional maka misi pendidikan sebagai transformasi budaya harus di singkron dengan beberapa pernyataan GBHN yang memberikan tekanan pada upaya pelestarian dan pengebangan kebudayaan, yaitu sebagai berikut:
1)    Kebudayaan nsional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta rasa, dan karsa bangasa Indonesia.
2)    Kebudayan nasioanal yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa harus terus di pelihara, dibina, dan dikembangakan sehingga menjadi penggerak bagi perwujudan cita-cita masa depan bangsa.
3)    Perlu ditumbuhkan kemampuan masyarakat untuk mengakat nilai-nilai social budaya daerah yang luhur serta menyerap nilai-nilai dari luar yang posotif dan yang diperlukan bagi pembaruan dalam proses pembangunan.
4)    Perlu terus diciptakan suasana yang mendorong tumbuh dan berkembang disiplin  nasional serta sikap budaya yang mampu menjawab tantangan pembangunan dengan dikembagkan pranata social yang mendukung proses pemantapan budaya bangsa.
5)    Usaha pembaruan bangsa perlu di lanjutkan di segala bidang kehidupan, bidang kehidupan, dan social budaya.

b.     Pendidikan Sebagai Proses Pembentukan Pribadi
            Sebagai pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang systematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik.
             Sistematis oleh karna pross pedidikan pberlangsung melalui tahapan-tahapan bersinambungan (procedural) dan sistemik oleh karna berlangsung dalam situasi kondisi, di semua lingkungan yang saling mengisi (lingkungan rumah, sekolah,dan masyarakat).
            Proses pembentukan pribadi meliputi dua sasaran yaitu pembentukan pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa, dan bagi merekan yang sudah dewasa atas  usaha sendiri. Yang terakhir diosebut pendidikan diri sendiri (zelf vorming). Kedua-duanya bersifat alamiah dan besifat keharusan. Bayi yang baru lahir kepribadiaannya belum terbentuk, belum mempunyai warna dan corak kepribadian yang tertentu. Ia baru merupakan individu, belum suatu pribadi. Untuk menjadi suatu pribadi memerlukan mendapat suatu bimbingan, latihan-latihan, dan pengal;aman melalui bergaul denagan lingkunagannya, khusus dengan linngkungan pendidikan.
            Bagi mereka yang sudah dewasa tetep dituntut adanya pengembangan diri agar kualitas kepribadiaan meningkat serempak dengan meningkatnya tantangan hidup yang delalu berubah. Dalam hubungan ini dekenal apa yang disebut pendidikan sepanjang hidup. Pembetukan mencakup pembentukan pembentukan cipta, rasa, dan karsa ( kognitif, efektif, dan psikomotor) yang sejalan dengan perkembanga fisik.
            Dalam posisi manusia sebagi makhluk seba terhubung, pembentukan pribadi meliputi pengembagan penyesuaian diri terhadap lingkungan, terhadap diri sendiri, dan terhadap Tuhan.

c.      Pendidikan Sebagai Penyiapan Warga Negara
            Pendidikan sebagi penyiapan waraga Negara di artikan sebagai suati kegitan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga Negara yang baik. Tentu saja istilah baik di sini bersifat relatif, tergantung pada tujuan nasional dari masing-masing bangsa, oleh karna masing-masimg bangsa mempunyai filsafah hidupyanfg berbeda-deda.
            Bagi kita warga Negara yang baik diartikan selaku pribadi yang tau hak dan kewajiban sebagia waraga Negara, hal ini di tetap kan Dallam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 yang menyatakan bahwa segala  waraga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hokum dan dalam pemerintahan dan wjib menjujung hukum dan pemerintah itu dengan tidak ada kecualinya.




d.     Pndidikan Sebagi Persiapan Tenaga Kerja
            Pendidikan sebagai tenaga kerja di artikan sebagai pembimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar untuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan kerja pada calon luaran. Ini menjadi misi penting dari pendidikan karna bekerja menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia. Bekerja menjadi penopang hidup seseorang dan keluarga sehingga tidak bergantung dan mwengganggu orang lain. Melalui kegiatan bekerja seorang mendapat kepuasan bukan karna hanya mendapatkan imbalan melaikan juga karna seorang dapat memberikan sesuatau ke orang lain (jasa maupun benda), bergaul, bekreasi, dan bersibuk diri. Kebenran hal tersebut menjadi jelas bila kita meliahat hal yang sebaliknya, menganggur dalah musuh kehidupan.

e.     Definisi Pendidikan Menurut GBHN
            GBHN 1988 (BP 7 Pusat, 1990:105) member batasan tentang pendidikan nasional sebagai berukut: pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan Negara Indonesia dan berdasarkan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk mencerdaskan serta harkat dan martabat bangsa, mewujudkan manusai yang serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas, dan mandiri hingga mampu membangun dirinya dan masyarakat sekeliling serta dapat mempengaruhi kebutuhan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
            Difinisi yersebut menggambarkan terbentuknya manusia yang utuh sebagai tujuan pendidikan. Pendidikan memperhatikan kesatuan aspef jasmani dan rohani, aspek diri (individualitas) dan aspek social, asek kognitif afektif, dan psikomotor, serta segi serba keterhubngan manusia dengandirinya (konsentris), dengan lingkungan social dan alamnya (horizontal), dan dengan Tuhannya (vertical).






2.     TUJUAN dan PROSES PENDIDIKAN

a.     Tujuan Pendidikan
            Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur pantas, benar, dan iondah untuk kehidipan. Karna itu tujuan pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arahan kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap pendidikan.
            Sebagai komponen pendidikan, tujuan pendidikan menduduki posisi penting di antar komponen-komponen pendidikan lainnya. Dapat dilakukan semata-mataterarah kepada atau ditunjukan untuk pencapaian tujuan tersebut. Dengan demikian maka kegiatan-kegiatan yang tida relevan dengan tujuan tersebut di angap menyimpang, tidak fungsional, bahkan salah, sehingga harus di cegah terjadinya. Disini terlihat bahwa tujuan pendidikan bersifat normative, yaitu mengandung unsure norma yang bersifat memaksa, tetapi tidak bertentangan denganhakikat perkembagan peserta didik serta dapat diterima oleh masyarakat sebagia nilai hidip yang baik.
            Sehububugan dengan fungsi tujuan yang demikian penting itu, maka menjadi keharusan bagi pendidik untuk memehaminya. Kekurang pahaman pendidik terhadap tujan pendidikan dapat mengakibatkan kesalahan di dalam pelaksanaan pendidikan. Gejala demikian oleh Langeveld disebut salah teoris (Langefeld, 1995).
            Tujuan pendidikan bersifat abstrak arna memuat nilai-nilai abstrak. Tujuan demikian bersuifat umum, ideal, dan kandungannya sangat luas sehingga sulit untuk dilaksanakan di dalam praktek. Sedangkan pendidikan harus berupa tindakan yang ditujukan kepda para peserta didik dalam kondisi tertentu, dan waktu tertentu dengan menggunakan alat tertentu.


           
            Pelaksanaannya hanya mungkin apabila tujuan yang ingin dicapai dibuat jelas (eksplisit), kongkrityt, dan lingkup kandungannya terbatas. Dengan kata lain tujuan umum perlu di rinci sehingga menjadi tujuan yang lebih khusus dan terbatas agar mudah direalisasikan di dalam praktek.
Ada beberapa hal yang menyebabkan mengapa tujuan khusus itu diperlukan antara lain:
a)     Perkhususan tujan memungkinkan dilaksanakan tujuan umum melalui proses pendidikan.
b)    Adanya kekhususan dari peserta didik, yaitu berkenaan dengan jenis kelamin pembawaan, dan minat, kemampuan orang tuanya,lingkungan masyarakat.
c)     Kpribadian yang menjadi sasaran untuk dibentuk atau dikebangkan bersifat kompleks sehingga perlu dirinci dan dikhususkan, aspek apa yang dikembangka.
d)    Adanya tahapan-tahapan perkembangan pendidikan. Jika proses dari satu tahap pendidikan tercapai disebut satu tujuan pertama yang dicapai.
e)     Adanya kekhususan masing-masing lembaga pelayanan pendidikan kesehatan, pertaian, dan hal-hal apapunjalur pendidikan seperti jalur pendidikan sekolah, dan pendidikan diluar sekolah.
f)      Adadnya tutuntan persyaratan pekerjaan di lapangan yang harus dipenuhioleh peserta didik sebagai pilihanya.
g)     Diperlukan teknik tutunan yang menunjang pencapaian tujuan yang lebih lanjut missal membaca dan menulisdalam waktu yang relative pendek.Tujuan khusus yang berhubungan dengan ini  besifat teknis, yang berfungsi sebagai tujuan antara. Karna sifatnya teknis (idiologis) maka bias berlaku dalam pendidikan yang berbeda idiologinya.
h)    Adanya kondisi situasioanal, yaitu peristiwa-peristiwa yang terjadi secara kebetulan muncul tampa direncanakan. Karena ada sesuatu peristiwa di mana pendidik perlu bertindak, maka bertindaklah pendidik dengan maksud/tujuan yng tentu.
i)       Kemampuan yang ada pada pendidik
            Di dalam praktek praktek pendidikan khususnya pada system persekolahan, di dalam rentangan antara tujuan umum dengan tujuan yang sangat khusus terdapat sejumlah tujuan antara. Tujuan antara berfungsi menjembatani pencapaian tujuan umum dari sejumlah tujuaan khusus. Umumnya ada 4 jenjang tujuan di dalamnya terdapat tujuan di antara, yaitu: tujuan umum, tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan instuksional.
a)     Tujuan umum pendidikan Indonesia ialah manusia Pancasila.
b)    Tujuan instutisional yaitu tujuan yang menjadi tugas dari lembaga pendidikan tertentu untuk mencapainya. Missal tujuan pendidikan tingkat SD berbeda dari tujuan penddikan tingkat menengah, dan seterusnya. Tujuan pendidikan pertanian berbeda dengan tujuan pendidikan teknik.jika semua lembaga (institusi) dapat mencapai tujuanya berate tjuan nasional tercapai, yaitu terwujdnya manusia Pancali yang memiliki bekal khusus dengan misi lembaga pendidikan di man seorang mengembleng diri.
c)     Tujuan kurikuler, yaitu tujuan bidang studi atau tujuan mata pelajaran
d)    Tujuan intruksianal
Materi kurikulum yamg berupa bidang studi-bidang studi terdiri dari pokok-pokok bahasan dan sub-pokok bahasan.
            Secara keseluruhan macam-macam tujuan tesebut merupakan suatu kebetulan. Tujuan umum memberikan arahan kepada semua tujuan yang lebih dan yang jenjangnya lebih rendah. Sebaliknya tujuan uyang lebih khusus menunjang pencapaian yang lebih luas dan  jenjangnya lebih tinggi untuk mencapai tujuan yang lebih umum.
b.     Proses Pendidikan
            Proses pedidikan merupakan kegiaatan mobilitasi segenap komponen pendidikan oleh pendidik kepada pencapaian tujuan pendidikan. Bagai mana proses pendidikan di laksanankan sangat menentukan kualitas hasil pencapaian tujuan pendidikan.


            Kalitas proses pendidikan mengenjala pda dua segi, yaitu kulitas komponen dan kulitas pengolahanya. Kedua segi tersebut satu sama lain saling bergantungan. Walau komponen-komponennya cukup baik, seperti tersedianya prasarana dan sarana serta biaya yang cukup, jika tidak di tunjang dengan pengolahan yang andal maka pencapaian tuuan tidak tercapai optimal. Demikian pula bila pengolahan baik tapi di dalam kondisi serba kekeurangan, akan mengakibatkan hasil yang tidak optimal.
Pengolahan proses pendidikan meliputi ruang lingkup makro, meso, dan mikro. Pengolahan proses dalam lingkup makro berupa kebijakan-kebijakan pemerintahan yang lazimnya ditungkan dalam bentuk UU Pendidikan, Peraturan Pemerintah, SK Mentri, SK Dirjen, serta dokumrn-dokumen pemerintah tentang pendidikan tingkat nasional yang lain.
Pengolahan dalam ruang lingku mikro merupakan aplikasi-aplikasi pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan sekolah atau pun kelas, sangar-sangar belajar, dan satuan-satuan pendidikan lainya dalam masyarakat. Dalam ruang lingkup ini kepala sekolah, guru, tutor, dan tenagga-tenagga pendidik lainnya memegang peranan pentingdi dalam penggolahan pendidikan untuk menciptakan kualitas proses dan pencapaian pendidikan.
Yang menjadi tujuan utama proses pendidikan yaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal. Sebab berkembangnya tingkah laku peserta didik sebagia tujuan belajar hanya dimungkinkan adnya pengalaman belajr yang optimal itu. Di sini jelas bahwa pendayagunaan teknologi  pendidikan memegang peranan penting. Pengelolahan proses pendidikan harus mempperhitungkan perkembangan ilmu engetahuan dan teknologi. Karena itu setiap guru wajib mengikuti secara seksama inivasi-inovasi pendidik terutama yang diseminasikan secara meluas oleh pemerintah PPSI, belajar tntas (mastery learning), pendekatan CBSA dan ketrampilan proses, muatan local dalam kurikulum, dn lain-lainnya agar dapat menganbil manfaatnya.



KESIMPULAN

Pendidikan sebagai tenaga kerja di artikan sebagai pembimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar untuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan kerja pada calon luaran. Ini menjadi misi penting dari pendidikan karna bekerja menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia. Bekerja menjadi penopang hidup seseorang dan keluarga sehingga tidak bergantung dan mwengganggu orang lain. Melalui kegiatan bekerja seorang mendapat kepuasan bukan karna hanya mendapatkan imbalan melaikan juga karna seorang dapat memberikan sesuatau ke orang lain (jasa maupun benda), bergaul, bekreasi, dan bersibuk diri. Kebenran hal tersebut menjadi jelas bila kita meliahat hal yang sebaliknya, menganggur dalah musuh kehidupan.
            Proses pedidikan merupakan kegiaatan mobilitasi segenap komponen pendidikan oleh pendidik kepada pencapaian tujuan pendidikan. Bagai mana proses pendidikan di laksanankan sangat menentukan kualitas hasil pencapaian tujuan pendidikan.












SARAN

Ada 4 jenjang tujuan di dalamnya terdapat tujuan di antara, yaitu: tujuan umum, tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan instuksional.
a)     Tujuan umum pendidikan Indonesia ialah manusia Pancasila.
b)    Tujuan instutisional yaitu tujuan yang menjadi tugas dari lembaga pendidikan tertentu untuk mencapainya. Missal tujuan pendidikan tingkat SD berbeda dari tujuan penddikan tingkat menengah, dan seterusnya. Tujuan pendidikan pertanian berbeda dengan tujuan pendidikan teknik.jika semua lembaga (institusi) dapat mencapai tujuanya berate tjuan nasional tercapai, yaitu terwujdnya manusia Pancali yang memiliki bekal khusus dengan misi lembaga pendidikan di man seorang mengembleng diri.
c)     Tujuan kurikuler, yaitu tujuan bidang studi atau tujuan mata pelajaran
d)    Tujuan intruksianal
Materi kurikulum yamg berupa bidang studi-bidang studi terdiri dari pokok-pokok bahasan dan sub-pokok bahasan.
            Secara keseluruhan macam-macam tujuan tesebut merupakan suatu kebetulan. Tujuan umum memberikan arahan kepada semua tujuan yang lebih dan yang jenjangnya lebih rendah. Sebaliknya tujuan uyang lebih khusus menunjang pencapaian yang lebih luas dan  jenjangnya lebih tinggi untuk mencapai tujuan yang lebih umum.








DAFTAR PUSTAKA


C. Roviq. 1982. Menyusuri Jalur Pembangunan dan Inovasi Pendidikan di Kawasan Dunia Ketiga. Surabaya: Usaha Nasional.
Mardiatmadja, B. S.. 1986. TAntangan Dunia Pedidikan, Yogyakarta: Penerbit Kanisus.
Tatang M. Amirin. 1992. Pokok-Pokok Teori  Sistem. Jakarta: Rajawali Pers.
Wayan Ardana, editor. 1971. Dasar-Dasar Kependidikan. Malang: FIPIKIP.

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF


KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

1.      Berikan kesan bahwa anda antusias berbicara dengan mereka – Beri mereka kesan bahwa anda lebih suka berbicara dengan mereka daripada orang lain di muka bumi ini. Ketika anda memberi mereka kesan bahwa anda sangat antusias berbicara dengan mereka dan bahwa anda peduli kepada mereka, anda membuat perasaan mereka lebih positif dan percaya diri. Mereka akan lebih terbuka kepada anda dan sangat mungkin memiliki percakapan yang mendalam dengan anda.
2.      Ajukan pertanyaan tentang minat mereka – Ajukan pertanyaan terbuka yang akan membuat mereka berbicara tentang minat dan kehidupan mereka. Galilah sedetail mungkin sehingga akan membantu mereka memperoleh perspektif baru tentang diri mereka sendiri dan tujuan hidup mereka.
3.      Beradaptasi dengan bahasa tubuh dan perasaan mereka – Rasakan bagaimana perasaan mereka pada saat ini dengan mengamati bahasa tubuh dan nada suara. Dari sudut pandang ini, anda dapat menyesuaikan kata-kata, bahasa tubuh, dan nada suara anda sehingga mereka akan merespon lebih positif.
4.      Tunjukkan rasa persetujuan: Katakan kepada mereka apa yang anda kagumi tentang mereka dan mengapa – Salah satu cara terbaik untuk segera berhubungan dengan orang adalah dengan menjadi jujur dan memberitahu mereka mengapa anda menyukai atau mengagumi mereka. Jika menyatakan secara langsung dirasakan kurang tepat, cobalah dengan pernyataan tidak langsung. Kedua pendekatan tersebut bisa sama-sama efektif.
5.      Dengarkan dengan penuh perhatian semua yang mereka katakan – Jangan terlalu berfokus pada apa yang akan Anda katakan selanjutnya selagi mereka berbicara. Sebaliknya, dengarkan setiap kata yang mereka katakan dan responlah serelevan mungkin. Hal ini menunjukkan bahwa anda benar-benar mendengarkan apa yang mereka katakan dan anda sepenuhnya terlibat di dalam suasana bersama dengan mereka. Juga pastikan untuk bertanya setiap kali ada sesuatu yang tidak mengerti pada hal-hal yang mereka katakan. Anda tentu saja ingin menghindari semua penyimpangan yang mungkin terjadi dalam komunikasi jika anda ingin mengembangkan hubungan yang sepenuhnya dengan orang tersebut.
6.      Beri mereka kontak mata yang lama – kontak mata yang kuat mengkomunikasikan kepada orang lain bahwa anda tidak hanya terpikat oleh mereka dan apa yang mereka katakan tetapi juga menunjukkan bahwa anda dapat dipercaya. Ketika dilakukan dengan tidak berlebihan, mereka juga akan menganggap anda yakin pada diri anda sendiri karena kesediaan anda untuk bertemu mereka secara langsung. Akibatnya, orang secara alami akan lebih memperhatikan anda dan apa yang anda katakan.
7.      Ungkapkan diri anda sebanyak mungkin – Salah satu cara terbaik untuk mendapatkan kepercayaan seseorang adalahdengan mengungkapkan diri seterbuka mungkin. Bercerita tentang kejadian yang menarik dari hidup anda atau hanya menggambarkan contoh lucu dari kehidupan normal sehari-hari. Ketika anda bercerita tentang diri anda, pastikan untuk tidak menyebutkan hal-hal yang menyimpang terlalu jauh dari minat mereka atau bahkan berlebihan. Anda dapat membiarkan mereka mengetahui lebih jauh tentang diri anda seiring berjalannya waktu.
8.      Berikan kesan bahwa anda berdua berada di tim yang sama – Gunakan kata-kata seperti “kami, kita ” untuk segera membangun sebuah ikatan. Bila anda menggunakan kata-kata tersebut, anda membuatnya tampak seperti anda dan mereka berada di tim yang sama, sementara orang lain berada di tim yang berbeda.
9.      Berikan mereka senyuman terbaik anda – Ketika anda tersenyum pada orang, anda menyampaikan pesan bahwa anda menyukai mereka dan kehadiran mereka membawa andakebahagiaan. Tersenyum pada mereka akan menyebabkan mereka sadar ingin tersenyum kembali pada anda yang secara langsung akan membangun hubungan antara anda berdua.
10.  Menawarkan saran yang bermanfaat – Kenalkan tempat makan yang pernah anda kunjungi, film yang anda tonton, orang-orang baik yang mereka ingin temui, buku yang anda baca, peluangkarir atau apa pun yang terpikirkan oleh anda. Jelaskan apa yang menarik dari orang-orang, tempat atau hal-hal tersebut. Jika anda memberi ide yang cukup menarik perhatian mereka, mereka akan mencari anda ketika mereka memerlukan seseorang untuk membantu membuat keputusan tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.


11.  Beri mereka motivasi – Jika orang yang anda hadapi lebih muda atau dalam posisi yang lebih sulit dari anda, mereka mungkin ingin mendengar beberapa kata motivasi dari anda karena anda lebih berpengalaman atau anda tampaknya menjalani kehidupan dengan baik . Jika anda ingin memiliki hubungan yang sehat dengan orang tersebut, anda tentu saja tidak ingin tampak seperti anda memiliki semuanya sementara mereka tidak. Yakinkan mereka bahwa mereka dapat melampaui masalah dan keterbatasan mereka, sehingga mereka akan berharap menjadikan anda sebagai teman yang enak untuk diajak bicara.
12.  Tampil dengan tingkat energi yang sedikit lebih tinggi dibanding orang lain – Umumnya, orang ingin berada di sekitar orang-orang yang akan mengangkat mereka, bukannya membawa mereka ke bawah. Jika anda secara konsisten memiliki tingkat energi yang lebih rendah daripada orang lain, mereka secara alami akan menjauh dari Anda menuju seseorang yang lebih energik. Untuk mencegah hal ini terjadi, secara konsisten tunjukkan dengan suara dan bahasa tubuh anda bahwa anda memiliki tingkat energi yang sedikit lebih tinggi sehingga mereka akan merasa lebih bersemangat dan positif berada di sekitar Anda. Namun jangan juga anda terlalu berlebihan berenergik sehingga menyebabkan orang-orang tampak seperti tidak berdaya. Energi dan gairah yang tepat akan membangun antusiasme mereka.
13.  Sebut nama mereka dengan cara yang menyenangkan telinga mereka – nama seseorang adalah salah satu kata yang memiliki emosional yang sangat kuat bagi mereka. Tapi hal itu belum tentu seberapa sering anda katakan nama seseorang, namun lebih pada bagaimana anda mengatakannya. Hal Ini dapat terbantu dengan cara anda berlatih mengatakan nama seseorang untuk satu atau dua menit sampai anda merasakan adanya emosional yang kuat. Ketika anda menyebutkan nama mereka lebih menyentuh dibanding orang lain yang mereka kenal, mereka akan menemukan bahwa anda lah yang paling berkesan.
14.  Tawarkan untuk menjalani hubungan selangkah lebih maju – Ada beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk memajukan persahabatan anda dengan seseorang: tawaran untuk makan dengan mereka, berbicara sambil minum kopi, melihat pertandingan olahraga, dll. Meskipun jika orang tersebut tidak menerima tawaran anda, mereka akan tetap tersanjung bahwa anda ingin mereka menjalani persahabatan ke tingkat yang lebih dalam. Di satu sisi, mereka akan memandang anda karena anda memiliki keberanian untuk membangun persahabatan bukan mengharapkan persahabatan yang instan.
PROSES KOMUNIKASI

Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar  sebagai berikut :

Pengirim pesan, penerima pesan  dan  pesan

Semua fungsi manajer melibatkan  proses komunikasi. Proses komunikasi dapat dilihat pada skema dibawah ini :  

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLW9yGvJhHMOBp2ZL2hsXw6dQFWpuAbATjRkgJuc7Wqr134MA9cK8jAdHPNKP-pZeZdH6_85FewNp8dlEEoX-sTqUiNipAs5pPgxrbyNCZri-ncSIihnKRJBA717KmH2Bbj-KybOcdK00/s400/Proses+Komunikasi.png

Diagram Proses Komunikasi

1.      Pengirim Pesan (Sender) dan Isi Pesan/Materi
Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide  untuk disampaikan kepada seseorang dengan harapan   dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan  atau diekspresikan  oleh pengirimpesan.  Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir secara baik dan jelas.
      Materi pesan dapat berupa :
a.       Informasi
b.      Ajakan
c.       Rencana kerja
d.      Pertanyaan dan sebagainya
2.      Simbol/Isyarat
Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya dapat       dipahami oleh  orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya). Tujuan  penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku atau menunjukkan arah tertentu.

3.      Media/Penghubung
Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat kabar,  papan pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan  yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb.

4.      Mengartikan Kode/Isyarat
Setelah  pesan diterima  melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka  si penerima pesan  harus dapat mengartikan  simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat dimengerti /dipahaminya.

5.      Penerima Pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan  dari sipengirim  meskipun dalam bentuk code/isyarat  tanpa mengurangi arti pesan  yang dimaksud oleh pengirim

6.      Balikan (Feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi  kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting  bagi manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung  yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak

Balikan yang diberikan oleh orang lain  didapat dari pengamatan pemberi balikan  terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan  menggambarkan perilaku penerima pesan  sebagai reaksi  dari pesan  yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan  kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.

7.      Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi  akan tetapi mempunyai pengaruh dalam  proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang mengganggu kita. Gangguan adalah  hal yang  merintangi atau menghambat  komunikasi  sehingga penerima salah menafsirkan pesan  yang diterimanya.

KOMUNIKASI DALAM HUBUNGAN MASYARAKAT
Komunikasi lingkungan adalah proses pernyataan manusia dengan lingkungan sekitarnya. Proses komunikasi lingkungan memiliki unsur manusia, lingkungan dan pesan. Komunikasi lingkungan berfungsi sebagai bagian dari interaksi, interdepedensi, dan harmoni antara manusia dan lingkungan untuk mewujudkan keberlanjutan hubungan. 
Komunikasi yang dilakukan bersifat sederajat dalam arti satu pihak tidak berusaha menjadi lebih (mempengaruhi, menonjol, mengintervensi) dari pihak yang lain. Manusia dianggap memiliki derajat yang sama dengan lingkungan, karena itu komunikasi yang dibangun egaliter dan tidak mendominasi.
Menjadi komunikator lingkungan tidak berarti kita harus mencontoh apa yang dilakukan oleh masyarakat tradisional seperti upacara-upacara adat dan sebagainya. Namun subtansi dari model komunikasi mereka yang kita renungi, pahami dan amalkan. Subtansi seperti penghormatan terhadap alam (ekosentris), menjaga keseimbangan alam, beraktifitas dengan batasan daya tampung dan daya lenting alam, dan sebagainya.

Proses komunikasi pada prinsipnya meliputi pengiriman dan penerimaan pesan-pesan di antara dua orang, kelompok kecil masyarakat, atau dalam satu lingkungan atau lebih dengan tujuan untuk mempengaruhi perilaku dalam suatu masyarakat. Dengan bahasa yang lebih sederhana, proses komunikasi dapat diartikan sebagai “transfer informasi” atau pesan-pesan (messages) dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima pesan sebagai komunikan, dalam proses komunikasi tersebut bertujuan (feedback)  untuk mencapai saling pengertian (mutual understanding) antara kedua belah pihak.
Komunikasi ditinjau pada lima unsur utama (bauran komunikasi) yang disampaikan pada teori komunikasi Lasswell yaitu; who says what in which channel to whom and with what effect. Teori tersebut sebetulnya terkandung formulasi yang sama seperti yang dinyatakan oleh Everett M. Roger dan W. FloydShoemaker, dalam bukunya berjudul Communication of Innovation. New York: Free Press (1971), yaitu: “A common model of communication is that source, message, channel, receiver, and effect” yang dikenal dengan model proseskomunikasi dengan formula S-M-C-R-E, (Ruslan, 2006:101) yaitu:

Model Proses Komunikasi S-M-C-R-E

http://2.bp.blogspot.com/-T-6BgVWGbuo/UD2K0WGpaRI/AAAAAAAAAD8/queYCbP22hs/s320/Model+SMCR.jpg

Model komunikasi S-M-C-R-E di atas dapat dijabarkan sebagai berikut:

a.         Source, yaitu individu atau pejabat humas yang berinisiatif sebagai sumber atau untuk menyampaikan pesan-pesannya. (Ruslan, 2006:71)
b.         Message, adalah suatu gagasan, ide berupa pesan, informasi, pengetahuan, ajakan, bujukan atau ungkapan yang akan disampaikan komunikator kepada komunikan (Ruslan, 2006:71).Onong Uchjana Effendi (1993) menuliskan bahwa pesan adalahlambang bermakna (meaningful symbols) yakni lambang yang membawakan pikiran atau perasaan komunikator.
c.         Receiver, merupakan pihak yang menerima pesan dari komunikator. Receiver seringkali disebut sebagai komunikan.
d.        Channel, berupa media, sarana, atau saluran yang dipergunakan oleh komunikator alam mekanisme penyampaian pesan-pesan kepada khalayaknya (Ruslan, 2006:71). Definisi lain menuliskan bahwa channel adalah sarana untuk menyalurkan pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadakomunikan. Media digunakan dalam komunikasi apabila komunikan berada di tempat yang jauh dari komunikator atau jika jumlah komunikan banyak (Effendy, 1993:14).
e.         Effect, suatu dampak yang terjadi dalam proses penyampaian pesan-pesan tersebut, yang dapat berakibat positif maupun negatif menyangkut tanggapan, persepsi, dan opini dari hasil komunikasi tersebut (Ruslan, 2006:71). Melengkapi pengertianefek, Onong juga menjelaskan bahwa efek adalah tanggapan, respon atau reaksi dari komunikan ketika menerima pesan dari komunikator. Jadi, efek adalah akibat dari proses komunikasi. Efek diklasifikasikan menjadi efek kognitif, efek afektif, dan efek konasi (behaviour). (Effendy, 1993:14)

Dalam kaitannya kegiatan komunikasi, public relations menjalankan komunikasi dengan tujuan untuk menciptakan sebuah efek, yaitu berupa citra perusahaan (corporate image). Menyelenggarakan komunikasi untuk membentuk citra korporasi atau organisasi di mata pihak luar dimaksudkan untukmenumbuhkan saling pengertian di antara korporasi atau organisasi dan pihak luar itu. Bagi korporasi, pihak luar yang dimaksudkan adalah masyarakat, baik sebagai konsumen, pemasok, agen, atau rekanan korporasi. Saling pengertian antara korporasi atau organisasi dan masyarakat, berkembang melalui hubungan baik antara keduanya. Adapun hubungan baik ini terjadi apabila terselenggara komunikasi yang baik pula (public relationship). Dari situlah terbentuk citra korporasi atau organisasi (corporate image) di mata pihak luar. (Siregar, 2000:42)

Hal ini tentunya sesuai dengan definisi PR berdasarkan tujuan kegiatannya, yang dirumuskan oleh seorang praktisi Public Relations, Dr. Carter McNamara (Iriantara, 2005:9) yaitu humas sebagai aktivitas berkelanjutan untuk menjamin perusahaanmemiliki citra yang kuat di mata publik. Definisi tersebut menunjukkan bahwa pada dasarnya PR merupakan proses komunikasi kepada publik untuk menjalin relasi yang baik sehingga tercapai tujuan untuk membangun, membina, danmenjaga citra yang positif atau reputasi baik. Definisi yang serupa juga dituliskan pada kamus IPR terbitan bulan November 1987 yang mendefinisikan praktek humas atau PR adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. (Jefkins, 1998:17)

Pengertian lain tentang public relations menyatakan bahwa PR adalah suatu rangkaian kegiatan yang diorganisasikan sebagai suatu rangkaian kampanye atau program terpadu, dan semuanya itu berlangsung secara berkesinambungan dan teratur, jadi PR sama sekali bukanlah kegiatan yang sifatnya sembarangan atau dadakan. PR juga memiliki tujuan utama untuk memastikan bahwa organisasi tersebut senantiasa dimengerti oleh pihak-pihak lain yang turut berkepentingan atau publiknya (Jefkins, 1998:17). Publik pada pengertian ini yaitu sekelompok orang yang mempunyai minat dan perhatian yang sama terhadap sesuatu hal. (Yulianita, 2005:17)
Public relations senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak, yakni berupa perubahan yang positif. Dengan demikian, humas adalah suatu bentuk komunikasi yang berlaku terhadapsemua jenis organisasi, pemerintah, maupun swasta. (Anggoro, 2005:27)



Dalam kehidupan masyarakat sekarang ini, kegiatan public relations merupakan kebutuhan. Public relations akan terus berkembang sesuai dan sejalan dengan perkembangan masyarakat. Perkembangan public relations itu berlangsung bersama dengan adanya hubungan-hubungan dalam masyarakat yang lebih pada namun bersifat impersonal dan lebih banyak pembagian dan terkotak-kotaknya karena macam-macam kepentingan. (Setyodarmodjo, 2003:13)

Dengan perbedaan kepentingan tersebut, Rosady Ruslan membagi peran PR bersifat dua arah, yaitu membina hubungan ke dalam (publik internal) dan membina hubungan ke luar (publik eksternal). Beberapa kegiatan dan sasaran PR sebagai pendukung fungsi manajemen perusahaan, yaitu: (Ruslan, 2006:21)

1.      Building corporate identity dan image (membangun identitas dan citra perusahaan) sebagai pendukung manajemen perusahaan, PR memiliki sasaran yaitu dengan menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif serta mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak.
2.      Facing crisis (menghadapi krisis). Menghadapi krisis merupakan bagian dari kehidupan PR yaitu dengan menangani komplain, membentuk manajemen krisis dan PR recovery image, serta memperbaiki image.

Mengutip definisi PR dari Scott Cutlip dan Allan Center, definisi PR adalah upaya terencana guna memengaruhi opini publik melalui karakter yang baik dan kinerja yang bertanggung jawab, yang didasarkan pada komunikasi dua arah yang memuaskan kedua belah pihak (Iriantara, 2005:9). Komunikasi yang dijalankan oleh public relations merupakan komunikasi yang bersifat timbal balik (two way communications) sebab tujuan daripublic relations adalah menciptakan dan meningkatkan citra yang baik dari organisasi kepada publik-publik yangberkepentingan. (Yulianita, 2005:41)




Dalam  keterkaitannya  dengan  pembangun  citra,  Public Relation merupakan salah satu fungsi manajemen modern yang mempunyai fungsi melekat pada manajemen perusahaan (corporate management function), yakni bagaimana berperan dalam melakukan komunikasi timbal balik (two ways communications) untuk  tujuan  menciptakan  saling  pengertian (mutual  understanding), saling menghargai (mutual appreciation), saling mempercayai (mutual confidence),menciptakan goodwill,  memperoleh dukungan publik (public support) dan sebagainya demi tercapainya citra yang positif bagi suatu lembaga/perusahaan (corporate image). Jadi, komunikasi dua arah yang dilakukan oleh perusahaan terhadap publiknya guna menciptakan citra yang positif bagi perusahaan itu sendiri. (Ruslan, 2006:21)

Dalam melakukan komunikasi dua arah dengan publik, terutama publik eksternal, public relations membutuhkan kualitas komunikasi. Kualitas public relations dengan pihak luar ditentukan kualitas komunikasi eksternal. Komunikasi ekternal yang baik akan membentuk public relationship yang baik terhadap pihak di luar korporasi atau organisasi, yang selanjutnya akan membentuk citra positif atas korporasi  atau organisasi (corporate  image, organizational  image).

Berhubungan  dengan  komunikasi  public  relations  tersebut, menurut Cultip, Center dan Broom, dalam komunikasi public relations itu ada 7 faktor penting yang disebut sebagai “the seven C’s of communication” (Ruslan, 2007:122), yaitu:

a.       KredibilitasKomunikasi itu dimulai dari suasana saling percaya yag diciptakan oleh pihak komunikator secara sungguh-sunghuh untuk melayani publiknya yang memiliki keyakinan dan respek.
b.      KonteksMenyangkut sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan kehidupan sosial, pesan yang haruus disampaikan dengan jelas serta sikap partisipatif. Komunikasi efektif diperlukan untuk mendukung lingkungan sosial melaluipemberitaan di berbagai media Massa.
c.       Content (isi). Pesannya  menyangkut  kepentingan  orang banyak/publik  sehingga informasi dapat diterima sebagai sesuatu yang bermanfaat secara umum bagi masyarakat
d.      ClarityPesan harus disusun dengan kata-kata yang jelas, mudah dimengerti serta memiliki pemahaman yang sama antara komunikator dan komunikan dalam hal maksud, teman dan tujuan semua pihak,

e.       Continuity dan consistency (kontinuitas dan konsistensi) . Komunikasi merupakan proses yang tidak pernah berakhir, oleh karena itu dilakukan secara berulang-ulang dengan berbagai variasi pesan. Dengan cara demikian untuk mempermudah proses belajar, membujuk dan tema dari pesan-psan tersebut harus konsisten.
f.       Channels (saluran). Mempergunakan saluran media informasi yang tepat dan terpercaya serta dipilih oleh khalayak sebagai target sasaran. Pemakaian saluran media yang berbeda akan berbeda pula efeknya. Dengan demikian seorang PR harus dapat memahami perbedaan dan proses penyebaran informasi secara efektif.
g.      Capability of the Audiens (kapabilitas khalayak).Memperhitungkan kemampuan yang dimiliki oleh khalayak. Komunikasi dapat menjadi bagi masyarakat bila berkaitan dengan berkaitan faktor-faktor yang bermanfaat seperti kebiasaan dan peningkatan kemampuan membaca dan pengembangan pengetahuan.



BAB IV
KESIMPULAN

Jika anda dapat mengembangkan beberapa saja dari teknik ini, anda secara dramatis akan meningkatkan kemampuan anda untuk berhubungan dengan orang dari semua lapisan dalam hidup anda. Luangkan waktu untuk mengamati orang yang paling sosial dalam kehidupan anda dan anda akan melihat banyak dari metode-metode diatas yang diaplikasikan. Mereka tidak melakukan dengan cara yang kaku, mereka melakukannya secara alami dan dengan cara yang cocok dengan situasi saat itu.
Untuk hasil terbaik, santai saja dan biarkan teknik ini mengalir dari dalam diri anda secara alami. Pilih teknik-teknik yang paling cocok dengan kepribadian anda dan apa tujuan anda ketika berinteraksi dengan orang. Belajarlah untuk bisa merasakan teknik mana yang cocok ataupun tidak cocok dengan berbagai macam karakter orang dan situasi sesuai dengan kepridadian anda.
Ketika anda berhasil mengembangkan kemampuan anda berkomunikasi dengan orang-orang, maka akan membawa anda pada banyak sekali peluang baru yang tidak tersedia untuk anda sebelumnya. Itulah kekuatan dari keterampilan komunikasi yang efektif.



DAFTAR PUSTAKA