KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
1.
Berikan
kesan bahwa anda antusias berbicara dengan mereka – Beri mereka kesan bahwa anda lebih suka berbicara
dengan mereka daripada orang lain di muka bumi ini. Ketika anda memberi mereka
kesan bahwa anda sangat antusias berbicara dengan mereka dan bahwa anda peduli
kepada mereka, anda membuat perasaan mereka lebih positif dan percaya diri.
Mereka akan lebih terbuka kepada anda dan sangat mungkin memiliki percakapan
yang mendalam dengan anda.
2.
Ajukan
pertanyaan tentang minat mereka – Ajukan pertanyaan terbuka yang akan membuat mereka
berbicara tentang minat dan kehidupan mereka. Galilah sedetail mungkin sehingga
akan membantu mereka memperoleh perspektif baru tentang diri mereka sendiri dan
tujuan hidup mereka.
3.
Beradaptasi
dengan bahasa tubuh dan perasaan mereka – Rasakan bagaimana perasaan mereka pada saat ini dengan
mengamati bahasa tubuh dan nada suara. Dari sudut pandang ini, anda dapat
menyesuaikan kata-kata, bahasa tubuh, dan nada suara anda sehingga mereka akan
merespon lebih positif.
4.
Tunjukkan
rasa persetujuan: Katakan kepada mereka apa yang anda kagumi tentang mereka dan
mengapa – Salah
satu cara terbaik untuk segera berhubungan dengan orang adalah dengan menjadi jujur dan memberitahu mereka mengapa anda menyukai atau
mengagumi mereka. Jika menyatakan secara langsung dirasakan kurang tepat,
cobalah dengan pernyataan tidak langsung. Kedua pendekatan tersebut bisa
sama-sama efektif.
5.
Dengarkan
dengan penuh perhatian semua yang mereka katakan – Jangan terlalu berfokus pada apa yang akan Anda katakan
selanjutnya selagi mereka berbicara. Sebaliknya, dengarkan setiap kata yang
mereka katakan dan responlah serelevan mungkin. Hal ini menunjukkan bahwa anda
benar-benar mendengarkan apa yang mereka katakan dan anda sepenuhnya terlibat
di dalam suasana bersama dengan mereka. Juga pastikan untuk bertanya setiap
kali ada sesuatu yang tidak mengerti pada hal-hal yang mereka katakan. Anda
tentu saja ingin menghindari semua penyimpangan yang mungkin terjadi dalam
komunikasi jika anda ingin mengembangkan hubungan yang sepenuhnya dengan orang
tersebut.
6.
Beri mereka
kontak mata yang lama – kontak
mata yang kuat mengkomunikasikan kepada orang lain bahwa anda tidak hanya
terpikat oleh mereka dan apa yang mereka katakan tetapi juga menunjukkan bahwa
anda dapat dipercaya. Ketika dilakukan dengan tidak berlebihan, mereka juga
akan menganggap anda yakin pada diri anda sendiri karena kesediaan anda untuk
bertemu mereka secara langsung. Akibatnya, orang secara alami akan lebih
memperhatikan anda dan apa yang anda katakan.
7.
Ungkapkan diri
anda sebanyak mungkin – Salah
satu cara terbaik untuk mendapatkan kepercayaan seseorang adalahdengan
mengungkapkan diri seterbuka mungkin. Bercerita tentang kejadian yang menarik
dari hidup anda atau hanya menggambarkan contoh lucu dari kehidupan normal
sehari-hari. Ketika anda bercerita tentang diri anda, pastikan untuk tidak
menyebutkan hal-hal yang menyimpang terlalu jauh dari minat mereka atau bahkan
berlebihan. Anda dapat membiarkan mereka mengetahui lebih jauh tentang diri
anda seiring berjalannya waktu.
8.
Berikan
kesan bahwa anda berdua berada di tim yang sama – Gunakan kata-kata seperti “kami, kita ” untuk segera
membangun sebuah ikatan. Bila anda menggunakan kata-kata tersebut, anda
membuatnya tampak seperti anda dan mereka berada di tim yang sama, sementara
orang lain berada di tim yang berbeda.
9.
Berikan
mereka senyuman terbaik anda – Ketika
anda tersenyum pada orang, anda menyampaikan pesan bahwa anda menyukai mereka
dan kehadiran mereka membawa andakebahagiaan. Tersenyum pada mereka akan menyebabkan mereka sadar
ingin tersenyum kembali pada anda yang secara langsung akan membangun hubungan
antara anda berdua.
10.
Menawarkan
saran yang bermanfaat –
Kenalkan tempat makan yang pernah anda kunjungi, film yang anda tonton,
orang-orang baik yang mereka ingin temui, buku yang anda baca, peluangkarir atau apa pun yang terpikirkan oleh anda. Jelaskan apa
yang menarik dari orang-orang, tempat atau hal-hal tersebut. Jika anda memberi
ide yang cukup menarik perhatian mereka, mereka akan mencari anda ketika mereka
memerlukan seseorang untuk membantu membuat keputusan tentang apa yang harus
dilakukan selanjutnya.
11.
Beri mereka
motivasi – Jika
orang yang anda hadapi lebih muda atau dalam posisi yang lebih sulit dari anda,
mereka mungkin ingin mendengar beberapa kata motivasi dari anda karena anda
lebih berpengalaman atau anda tampaknya menjalani kehidupan dengan baik . Jika
anda ingin memiliki hubungan yang sehat dengan orang tersebut, anda tentu saja
tidak ingin tampak seperti anda memiliki semuanya sementara mereka tidak.
Yakinkan mereka bahwa mereka dapat melampaui masalah dan keterbatasan mereka,
sehingga mereka akan berharap menjadikan anda sebagai teman yang enak untuk
diajak bicara.
12.
Tampil
dengan tingkat energi yang sedikit lebih tinggi dibanding orang lain – Umumnya, orang ingin berada di sekitar orang-orang yang
akan mengangkat mereka, bukannya membawa mereka ke bawah. Jika anda secara
konsisten memiliki tingkat energi yang lebih rendah daripada orang lain, mereka
secara alami akan menjauh dari Anda menuju seseorang yang lebih energik. Untuk
mencegah hal ini terjadi, secara konsisten tunjukkan dengan suara dan bahasa
tubuh anda bahwa anda memiliki tingkat energi yang sedikit lebih tinggi
sehingga mereka akan merasa lebih bersemangat dan positif berada di sekitar
Anda. Namun jangan juga anda terlalu berlebihan berenergik sehingga menyebabkan
orang-orang tampak seperti tidak berdaya. Energi dan gairah yang tepat akan membangun antusiasme mereka.
13.
Sebut nama mereka
dengan cara yang menyenangkan telinga mereka – nama seseorang adalah salah satu kata yang memiliki
emosional yang sangat kuat bagi mereka. Tapi hal itu belum tentu seberapa
sering anda katakan nama seseorang, namun lebih pada bagaimana anda mengatakannya.
Hal Ini dapat terbantu dengan cara anda berlatih mengatakan nama seseorang
untuk satu atau dua menit sampai anda merasakan adanya emosional yang kuat.
Ketika anda menyebutkan nama mereka lebih menyentuh dibanding orang lain yang
mereka kenal, mereka akan menemukan bahwa anda lah yang paling berkesan.
14.
Tawarkan
untuk menjalani hubungan selangkah lebih maju – Ada beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk
memajukan persahabatan anda dengan seseorang: tawaran untuk makan dengan
mereka, berbicara sambil minum kopi, melihat pertandingan olahraga, dll.
Meskipun jika orang tersebut tidak menerima tawaran anda, mereka akan tetap
tersanjung bahwa anda ingin mereka menjalani persahabatan ke tingkat yang lebih
dalam. Di satu sisi, mereka akan memandang anda karena anda memiliki keberanian
untuk membangun persahabatan bukan mengharapkan persahabatan yang instan.
PROSES
KOMUNIKASI
Komunikasi merupakan suatu proses
yang mempunyai komponen dasar sebagai berikut :
Pengirim pesan, penerima pesan dan pesan
Semua fungsi manajer
melibatkan proses komunikasi. Proses komunikasi dapat dilihat pada
skema dibawah ini :
Diagram Proses Komunikasi
1.
Pengirim Pesan (Sender) dan Isi Pesan/Materi
Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan
kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang
menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang
akan disampaikan atau diekspresikan oleh pengirimpesan.
Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir
secara baik dan jelas.
Materi pesan dapat berupa :
a.
Informasi
b.
Ajakan
c.
Rencana kerja
d.
Pertanyaan dan sebagainya
2.
Simbol/Isyarat
Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya
dapat dipahami oleh orang lain.
Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam bentuk kata-kata, gerakan
anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya). Tujuan
penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku
atau menunjukkan arah tertentu.
3.
Media/Penghubung
Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat kabar,
papan pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi
oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb.
4.
Mengartikan Kode/Isyarat
Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan
seterusnya) maka si penerima pesan harus dapat mengartikan
simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat dimengerti /dipahaminya.
5.
Penerima Pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari
sipengirim meskipun dalam bentuk code/isyarat tanpa mengurangi arti
pesan yang dimaksud oleh pengirim
6.
Balikan (Feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima
pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim
pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini
penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan
sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan
oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang
disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung yang
mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan
itu akan dilaksanakan atau tidak
Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan
pemberi balikan terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan
menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari
pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi,
saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk
menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan, juga
balikan dapat memperjelas persepsi.
7.
Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses
komunikasi akan tetapi mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi, karena
pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang mengganggu kita. Gangguan
adalah hal yang merintangi atau menghambat komunikasi
sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya.
KOMUNIKASI DALAM HUBUNGAN MASYARAKAT
Komunikasi
lingkungan adalah proses pernyataan manusia dengan lingkungan sekitarnya.
Proses komunikasi lingkungan memiliki unsur manusia, lingkungan dan pesan.
Komunikasi lingkungan berfungsi sebagai bagian dari interaksi, interdepedensi,
dan harmoni antara manusia dan lingkungan untuk mewujudkan keberlanjutan
hubungan.
Komunikasi
yang dilakukan bersifat sederajat dalam arti satu pihak tidak berusaha menjadi
lebih (mempengaruhi, menonjol, mengintervensi) dari pihak yang lain. Manusia
dianggap memiliki derajat yang sama dengan lingkungan, karena itu komunikasi
yang dibangun egaliter dan tidak mendominasi.
Menjadi komunikator lingkungan tidak berarti kita harus mencontoh apa yang dilakukan oleh masyarakat tradisional seperti upacara-upacara adat dan sebagainya. Namun subtansi dari model komunikasi mereka yang kita renungi, pahami dan amalkan. Subtansi seperti penghormatan terhadap alam (ekosentris), menjaga keseimbangan alam, beraktifitas dengan batasan daya tampung dan daya lenting alam, dan sebagainya.
Menjadi komunikator lingkungan tidak berarti kita harus mencontoh apa yang dilakukan oleh masyarakat tradisional seperti upacara-upacara adat dan sebagainya. Namun subtansi dari model komunikasi mereka yang kita renungi, pahami dan amalkan. Subtansi seperti penghormatan terhadap alam (ekosentris), menjaga keseimbangan alam, beraktifitas dengan batasan daya tampung dan daya lenting alam, dan sebagainya.
Proses komunikasi pada prinsipnya meliputi
pengiriman dan penerimaan pesan-pesan di antara dua orang, kelompok kecil
masyarakat, atau dalam satu lingkungan atau lebih dengan tujuan untuk
mempengaruhi perilaku dalam suatu masyarakat.
Dengan bahasa yang lebih sederhana, proses komunikasi dapat
diartikan sebagai “transfer informasi” atau pesan-pesan (messages) dari pengirim pesan
sebagai komunikator dan kepada penerima pesan sebagai komunikan, dalam proses
komunikasi tersebut bertujuan (feedback) untuk mencapai saling pengertian (mutual understanding) antara kedua
belah pihak.
Komunikasi ditinjau pada lima unsur utama
(bauran komunikasi) yang disampaikan pada teori komunikasi Lasswell
yaitu; who
says what in which channel to whom and with what effect. Teori
tersebut sebetulnya terkandung formulasi
yang sama seperti yang dinyatakan oleh Everett M. Roger dan W. FloydShoemaker,
dalam bukunya berjudul Communication
of Innovation. New York: Free Press (1971), yaitu: “A common model of
communication is that source, message, channel, receiver, and effect”
yang dikenal dengan model proseskomunikasi
dengan formula S-M-C-R-E,
(Ruslan, 2006:101) yaitu:
Model Proses Komunikasi S-M-C-R-E
Model
komunikasi S-M-C-R-E di
atas dapat dijabarkan sebagai berikut:
a.
Source, yaitu individu atau pejabat humas yang berinisiatif sebagai sumber atau untuk menyampaikan pesan-pesannya. (Ruslan,
2006:71)
b.
Message, adalah suatu gagasan, ide berupa pesan, informasi, pengetahuan, ajakan, bujukan atau ungkapan yang akan
disampaikan komunikator kepada komunikan (Ruslan, 2006:71).Onong Uchjana Effendi
(1993) menuliskan bahwa pesan adalahlambang
bermakna (meaningful symbols) yakni lambang yang membawakan pikiran atau perasaan komunikator.
c.
Receiver, merupakan pihak yang menerima
pesan dari komunikator. Receiver seringkali
disebut sebagai komunikan.
d.
Channel, berupa media, sarana, atau saluran yang dipergunakan
oleh komunikator alam mekanisme penyampaian pesan-pesan kepada khalayaknya (Ruslan, 2006:71). Definisi
lain menuliskan bahwa channel adalah sarana untuk menyalurkan
pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadakomunikan. Media digunakan dalam komunikasi apabila komunikan berada
di tempat yang jauh dari
komunikator atau jika jumlah komunikan banyak (Effendy, 1993:14).
e.
Effect, suatu dampak yang terjadi dalam proses penyampaian pesan-pesan tersebut, yang dapat berakibat positif maupun
negatif menyangkut tanggapan, persepsi, dan opini dari hasil
komunikasi tersebut (Ruslan, 2006:71).
Melengkapi pengertianefek, Onong juga menjelaskan bahwa efek adalah tanggapan,
respon atau reaksi dari komunikan ketika menerima pesan dari komunikator.
Jadi, efek adalah akibat dari proses komunikasi. Efek diklasifikasikan
menjadi efek kognitif, efek afektif,
dan efek konasi (behaviour). (Effendy, 1993:14)
Dalam kaitannya kegiatan komunikasi,
public relations menjalankan komunikasi dengan tujuan untuk menciptakan
sebuah efek, yaitu berupa citra perusahaan
(corporate image). Menyelenggarakan komunikasi untuk membentuk citra
korporasi atau organisasi di mata pihak luar dimaksudkan untukmenumbuhkan saling pengertian di antara korporasi
atau organisasi dan pihak luar itu. Bagi korporasi, pihak luar yang dimaksudkan
adalah masyarakat, baik sebagai konsumen, pemasok, agen, atau
rekanan korporasi. Saling pengertian antara korporasi atau organisasi dan
masyarakat, berkembang melalui hubungan baik antara keduanya. Adapun
hubungan baik ini terjadi apabila terselenggara komunikasi yang baik pula
(public relationship). Dari situlah terbentuk citra korporasi atau organisasi (corporate image) di mata pihak luar.
(Siregar, 2000:42)
Hal ini tentunya sesuai dengan definisi PR
berdasarkan tujuan kegiatannya, yang dirumuskan oleh seorang praktisi Public Relations, Dr. Carter McNamara
(Iriantara, 2005:9) yaitu humas
sebagai aktivitas berkelanjutan untuk menjamin perusahaanmemiliki citra yang kuat di mata publik. Definisi
tersebut menunjukkan bahwa pada dasarnya PR merupakan proses
komunikasi kepada publik untuk menjalin relasi yang baik sehingga tercapai
tujuan untuk membangun, membina, danmenjaga
citra yang positif atau reputasi baik. Definisi yang serupa juga
dituliskan pada kamus IPR terbitan bulan November 1987 yang
mendefinisikan praktek humas atau PR adalah keseluruhan upaya yang
dilangsungkan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan
segenap khalayaknya. (Jefkins, 1998:17)
Pengertian lain tentang public relations
menyatakan bahwa PR adalah suatu
rangkaian kegiatan yang diorganisasikan sebagai suatu rangkaian kampanye atau
program terpadu, dan semuanya itu berlangsung secara berkesinambungan dan
teratur, jadi PR sama sekali bukanlah kegiatan yang sifatnya sembarangan atau dadakan. PR juga memiliki tujuan utama untuk
memastikan bahwa organisasi tersebut senantiasa dimengerti oleh
pihak-pihak lain yang turut berkepentingan atau publiknya (Jefkins, 1998:17). Publik pada pengertian
ini yaitu sekelompok orang yang mempunyai
minat dan perhatian yang sama terhadap sesuatu hal. (Yulianita, 2005:17)
Public relations senantiasa berkenaan
dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui
kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak, yakni berupa
perubahan yang positif. Dengan demikian, humas adalah suatu bentuk
komunikasi yang berlaku terhadapsemua jenis
organisasi, pemerintah, maupun swasta. (Anggoro, 2005:27)
Dalam kehidupan masyarakat sekarang ini,
kegiatan public relations merupakan
kebutuhan. Public relations akan terus berkembang sesuai dan sejalan dengan
perkembangan masyarakat. Perkembangan public relations itu berlangsung bersama dengan adanya
hubungan-hubungan dalam masyarakat yang lebih pada namun bersifat
impersonal dan lebih banyak pembagian dan terkotak-kotaknya karena macam-macam kepentingan. (Setyodarmodjo, 2003:13)
Dengan perbedaan kepentingan tersebut,
Rosady Ruslan membagi peran PR bersifat dua arah, yaitu membina hubungan
ke dalam (publik internal)
dan membina hubungan ke luar (publik
eksternal). Beberapa kegiatan dan sasaran PR sebagai pendukung fungsi manajemen perusahaan,
yaitu: (Ruslan, 2006:21)
1.
Building
corporate identity dan image (membangun identitas dan citra perusahaan) sebagai pendukung manajemen
perusahaan, PR memiliki sasaran yaitu dengan menciptakan identitas
dan citra perusahaan yang positif serta mendukung
kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak.
2.
Facing crisis (menghadapi krisis). Menghadapi krisis merupakan bagian
dari kehidupan PR yaitu dengan menangani komplain, membentuk
manajemen krisis dan PR recovery image, serta
memperbaiki image.
Mengutip definisi PR dari Scott Cutlip dan
Allan Center, definisi PR adalah upaya terencana guna memengaruhi opini
publik melalui karakter yang baik dan kinerja yang bertanggung jawab, yang
didasarkan pada komunikasi dua arah yang memuaskan kedua belah
pihak (Iriantara, 2005:9). Komunikasi yang dijalankan oleh public relations merupakan
komunikasi yang bersifat timbal balik (two
way communications) sebab tujuan daripublic relations adalah menciptakan dan meningkatkan
citra yang baik dari organisasi kepada publik-publik yangberkepentingan. (Yulianita, 2005:41)
Dalam keterkaitannya dengan pembangun citra, Public Relation merupakan salah satu fungsi manajemen modern yang mempunyai
fungsi melekat pada manajemen perusahaan (corporate management
function), yakni bagaimana berperan dalam melakukan komunikasi timbal balik
(two ways communications)
untuk tujuan menciptakan saling pengertian
(mutual understanding),
saling menghargai (mutual appreciation), saling
mempercayai (mutual confidence),menciptakan goodwill, memperoleh
dukungan publik (public support)
dan sebagainya demi tercapainya citra yang positif bagi suatu
lembaga/perusahaan (corporate
image). Jadi, komunikasi dua arah yang dilakukan oleh
perusahaan terhadap publiknya guna menciptakan citra yang positif bagi
perusahaan itu sendiri. (Ruslan,
2006:21)
Dalam melakukan komunikasi dua arah dengan
publik, terutama publik eksternal, public relations membutuhkan kualitas
komunikasi. Kualitas public relations dengan pihak luar ditentukan kualitas komunikasi eksternal.
Komunikasi ekternal yang baik
akan membentuk public relationship yang baik terhadap pihak di luar korporasi atau organisasi, yang
selanjutnya akan membentuk citra positif atas korporasi atau organisasi (corporate image, organizational image).
Berhubungan dengan komunikasi public relations tersebut, menurut Cultip,
Center dan Broom, dalam komunikasi public
relations itu ada 7 faktor penting
yang disebut sebagai “the seven C’s of communication” (Ruslan, 2007:122),
yaitu:
a.
Kredibilitas. Komunikasi itu dimulai dari suasana saling percaya yag diciptakan
oleh pihak komunikator secara
sungguh-sunghuh untuk melayani publiknya yang memiliki keyakinan dan respek.
b.
Konteks. Menyangkut sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan
kehidupan sosial, pesan yang haruus disampaikan dengan jelas serta sikap
partisipatif. Komunikasi efektif
diperlukan untuk mendukung lingkungan sosial melaluipemberitaan di berbagai media Massa.
c.
Content (isi). Pesannya menyangkut kepentingan orang banyak/publik sehingga informasi dapat diterima sebagai sesuatu yang
bermanfaat secara umum bagi masyarakat
d.
Clarity. Pesan harus disusun dengan kata-kata yang jelas, mudah
dimengerti serta memiliki pemahaman
yang sama antara komunikator dan komunikan dalam hal maksud, teman dan tujuan
semua pihak,
e.
Continuity dan consistency (kontinuitas
dan konsistensi) . Komunikasi merupakan proses yang tidak pernah berakhir, oleh
karena itu dilakukan secara berulang-ulang dengan berbagai variasi pesan.
Dengan cara demikian untuk mempermudah proses belajar,
membujuk dan tema dari pesan-psan
tersebut harus konsisten.
f.
Channels (saluran). Mempergunakan saluran media informasi yang tepat dan
terpercaya serta dipilih oleh
khalayak sebagai target sasaran. Pemakaian saluran media yang berbeda akan berbeda pula efeknya. Dengan demikian
seorang PR harus dapat memahami perbedaan dan proses penyebaran informasi
secara efektif.
g.
Capability of the Audiens (kapabilitas khalayak).Memperhitungkan kemampuan yang dimiliki oleh khalayak.
Komunikasi dapat menjadi bagi
masyarakat bila berkaitan dengan berkaitan faktor-faktor yang bermanfaat seperti kebiasaan dan peningkatan kemampuan membaca dan pengembangan pengetahuan.
BAB IV
KESIMPULAN
Jika anda dapat mengembangkan beberapa saja dari teknik ini, anda secara
dramatis akan meningkatkan kemampuan anda untuk berhubungan dengan orang dari
semua lapisan dalam hidup anda. Luangkan waktu untuk mengamati orang yang
paling sosial dalam kehidupan anda dan anda akan melihat banyak dari
metode-metode diatas yang diaplikasikan. Mereka tidak melakukan dengan cara
yang kaku, mereka melakukannya secara alami dan dengan cara yang cocok dengan
situasi saat itu.
Untuk hasil terbaik, santai saja dan biarkan teknik ini mengalir dari dalam
diri anda secara alami. Pilih teknik-teknik yang paling cocok dengan
kepribadian anda dan apa tujuan anda ketika berinteraksi dengan orang.
Belajarlah untuk bisa merasakan teknik mana yang cocok ataupun tidak cocok
dengan berbagai macam karakter orang dan situasi sesuai dengan kepridadian
anda.
Ketika anda berhasil mengembangkan kemampuan anda berkomunikasi dengan
orang-orang, maka akan membawa anda pada banyak sekali peluang baru yang tidak
tersedia untuk anda sebelumnya. Itulah kekuatan dari keterampilan komunikasi
yang efektif.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.dudir.in/2011/03/proses-dan-komponen-komunikasi.html. Html [ 16
Desember 2012 ]
http://mengerjakantugas.blogspot.com/2012/06/proses-komunikasi-pengirim-pesan.html. Html [ 16
Desember 2012 ]
http://www.akuinginsukses.com/14-teknik-komunikasi-yang-paling-efektif/. Html [ 16
Desember 2012]
baqgus sekali, sangat bermanfaat
BalasHapusmaksih makalahnya
BalasHapusinfonya bagus
BalasHapusboleh nih buat refrensi :)
BalasHapus