Rabu, 15 Mei 2013



MAKALAH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP DINAMIKA KELOMPOK
MATA KULIAH DINAMIKA  KELOMPOK
DOSEN PENGAMPU: Agus Maemun, S.Pd




DI SUSUN OLEH: KELAS II A
Syaeful Anwar (1111500056)


BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2012


KATA PENGANTAR 

Penulis mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rakhmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tugas ini bertujuan untuk memenuhi tugas ujian tengah semester Mata Kuliah Pengantar Pendidikan. Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Sebagai rasa hormat atas bantuan dan bantuannya, penulis mengucapkan terimakasih kepada: Sahabat dan semua pihak yang telah terlibat dan ikut membantu pembuatan haingga selesai dengan baik.
Penulis menyadari sepenuhnya dalam pembuatan masih banyak kekeurangan dan tidak terlepas dari kesalahan baik kalimat maupun bahasanya. Oleh karena itu penulis berkenan mohon maaf sedalam dalamnya.
            Tidak ada gading yang tak retak, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kelengkapan dan perbaikan dalam pembuatan makalah berikutnya.
            Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang berkenan serta pihak yang peduli terhadap pendidikan di Negara tercinta kita ini.



Tegal, 20 Juni 2012
Penulis

................




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.
Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.
Dan dalam  kelompok terdapat juga kelompok yang bernama kelompok teman sebaya ( peer group ) dan kelompok masyarakat ( community ). Dalam penerapannya kelompok tersebut terbentuk mulai dari kelompok informal organisasi. Dan kelompok tersebut juga dapat membantu untuk memberikan informasi bagi orang tua, guru bahkan masyarakat. Dengan kelompok tersebut baik peer group maupun community mampu mengajak individu untuk mencapai ketergantungan satu dengan yang lain, sehingga mampu mencapai tujuan bersama-sama.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dinamika kelompok ?
2.      Bagaimana penerapan prinsip-prinsip dinamika kelompok ?
3.      Bagaimana

C.     Tujuan
1.      Untuk  memahami  apa pengertian dinamika kelompok menurut beberapa aahli ?
2.      Untuk  mengetahui bagaimana prinsip dinamika kelompok ?


BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI DINAMIKA KELOMPOK
1.      Pengertian Dinamika Kelompok
a.       Kelompok
Beberapa ahli berpendapat bahwa
1)      W.Y.H. Sprott mengartikan bahwa kelompok adalah beberapa orang yang bergaul satu dengan yang lain.
2)      Kurt Lewin berpendapat bahwa “The essence of a group is not the similarity or dissimilarity of its members but their interdependence”
3)      H. Smith menguraikan “kelompok adalah suatu unit yang terdapat beberapa indivdu, yang mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya dengan cara dan atas dasar kesatuan persepsi.
b.      Pengertian Dinamika
Dinamika berarti adanya interaksi dan interpedensi antara anggota kelompok yang satu dengan anggota kelompok yang lain secara timbal balik dan antara anggota dengan kelompok secara keseluruhan.
Dengan uraian tersebut dapat disimpulkn bahwa Dinamika Kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas anatra satu dengan yang lain.
                                         
2.      Persoalan Di Dalam Dinamika Kelompok
Ruth Benedict menjelaskan bahwa persoalan yang ada dalam dinamika kelompok adalah sebagai berikut:
a.       Kohesi atau persatuan
Dalam persoalan kohesi ini akan dilihat dalam tingkah laku anggota dalam kelompok seperti: proses pengelompokan, intensitas anggota, arah pilihan, nilai kelompok dan sebegainya.



b.      Motive atau dorongan
Persoalan motive ini berkisar kepada interes anggota terhadap kehidupan berkelompok seperti: kesatuan berkelomok, tujuan bersama, orientasi diri terhadap kelompok dan sebagainya.
c.       Struktur
Persoalan ini terlihat pada bentuk pengelompokan, bentuk hubungan, perbedaan kedudukan antar anggota, pembagian tugas dan sebagainya.
d.      Pimpinan
Persoalan kepemimpinan terlihat pada bentuk-bentuk kepemimpinan, tugas pimpinan, sistem kepemimpinan dan sebagainya
e.       Perkembangan kelompok
Perkembangan kelompok terlihat pada perubahan pada kelompok, senangnya anggota kelompok berada dalam kelompok,perpecahan kelompok dan lain sebagainya.
3.      Pentingnya Mempelajari Dinamika Kelompok
Pentingnya mempelajari dinamika kelompok adalah
a.       Individu tidak dapat idup sendiri
b.      Individu tidak dapat bekerja sendiri
c.       Dalam suatu masyarakat yang besar perlu adanya pembagian kerja sebagai pekerjaan dapat terlaksana apabila dikerjakan dalam kelompok kecil.
d.      Dalam masyarakat yang demokratis dapat berjalan dengan baik apabila lembaga sosial dapat bekerja dengan efektif
e.       Semakin banyak diakui manfaat dari adanya penyelidikan yang ditunjukan kepada kelompok-kelmpok



B. PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP DINAMIKA KELOMPOK
Kelompok Teman Sebaya

1.      Pengertian kelompok teman sebaya Dalam kamus konseling (Sudarsono,1997:31), teman sebaya berarti. Teman-teman yang sesuai dan sejenis, perkumpulan atau kelompok prapuberteit yang mempunyai sifat- sifat tertentu dan terdiri dari satu jenis. Sedangkan pengertian kelompok menurut Billig, (Sarwono,2005:22) yaitu sebagai kumpulan orang- orang yang anggota- anggotanya sadaratau tahu akan adanya satu identitas sosial bersama. Identitas sosial menurut Billig, (Sarwono,2005: 22) adalah sebuah proses yang mengikatkan individu pada kelompoknya dan menyebabkan individu diri sosialnya. Menurut Johnson (Sarwono, 2005: 23) Kelompok adalah kumpulan dua orang individu atau lebih yang berinteraksi tatap muka, yang masing-masing menyadari keanggotaanya dalam kelompok, masing- masing menyadari keberadaan orang lain yang juga anggota kelompok dan masing-masing menyadari saling ketergantungan secara positif dalam mencapai tujuan bersama.
 
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kelompok adalah kumpulan dua orang atau lebih yang saling berkaitan,berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam perilaku untuk mencapai tujuan bersama. Kelompok teman sebaya adalah kelompok persahabatan yang mempunyai nilai- nilai dan pola hidup sendiri, di mana persahabatan dalam periode teman sebaya penting sekali karena merupakan dasar primer mewujudkan nilai- nilai dalam suatu kontak sosial. Disamping itu jug a mempraktekkan berbagai prinsip kerja sama, tanggung jawab bersama, persaingan yang sehat dan sebagaianya. Jadi kelompok teman sebaya merupakan media bagi anak untuk mewujudkan nilai-nilai sosial tersendiri dalam melakukan prinsip kerjasama, tanggung jawab dan kompetisi.
2.      Hakekat kelompok teman sebaya Anak berkembang di dalam dua dunia sosial:
a.       Dunia orang dewasa, yaitu orang tuanya, guru-gurunya dan sebagainya.
b.      Dunia teman sebaya, yaitu sahabat-sahabatnya, kelompok bermain,perkumpulan-perkumpulan.



Dunia orang dewasa Dunia teman sebaya Anak 
http://htmlimg2.scribdassets.com/5918ns6se8hwy3m/images/39-63f0a3dbbb.jpg
 
 27 Anak hidup di dalam dua dunia Bagi anak, kelompok sebaya ialah kelompok anak- anak tertentuyang saling berinteraksi. Setiap kelompok memiliki peraturan- peraturanya sendiri, tersurat maupun tersirat, memiliki tata sosialnya sendiri, mempunyai harapan- harapannya sendiri bagi para anggotanya. Setiap kelompok sebaya juga mempunyai kebiasaan- kebiasaan, tradisi-tradisi, perilaku, bahkan bahasa sendiri. Kelompok sebaya merupakan lembaga sosialisasi yang penting disamping keluarga, sebab kelompok sebaya juga turut serta mengajarkan cara-cara hidup bermasyarakat. Biasanya anatar umur empat dan tujuh tahun dunia sosial anak mengalami perubahan secara radikal, dari dunia kecil yang berpusat di dalam keluarga ke dunia yang lebih luas yang berpusat pada kelompok sebaya. Anak cenderung merasa nyaman berada bersama-sama teman-teman sebayanya daripada berada bersama orang-orang dewasa, meskipun orang-orang dewasa tersebut bersikap menerima dan penuh pengertian.

1.       Latar Belakang Timbulnya Kelompok Sebaya
a.       Adanya perkembangan proses sosialisasi
b.       Kebutuhan untuk menerima penghargaan
c.       Perlu perhatian dari orang lain
d.      Ingin menemukan dunianya
2.       Hakikat Kelompok Sebaya
a.       Peer Group terbentuk mulai dari kelompok informalke organisasi
b.      Mempunyai aturan-aturan tersendiri baik ke dalam maupun ke luar
c.       Menyatakan tradisi-tradisi mereka kebiasaan-kebiasaan, nilai0nilai, bahkan bahasa mereka.
d.      Situasi daripada harapan peer group sepenuhnya disetujuioleh orang-orang dewas
e.      Peer group pada dasarnya diketahui oleh orang-orang dewasa dan guru.
f.        Secar kronologis peer group adalah lembaga kedua yang utama untuk sosialisasi.
3.       Fungsi Kelompok Sebaya
a.        Mengajarkan kebudayaan
b.      Mengajarkan mobilitas sosial
c.       Membantu peranan sosial yang baru
d.      Sebagai sumber informasi bago orang tua,guru bahkan masyarakat
e.       Individu dapat mencapai ketergantungan satu sama lain
f.       Mengajar moral orang dewasa
g.      Dapat mencapai kebebasan sendiri
h.      Anak-anak mempunyai organisasi sosial yang baru
4.       Ciri-ciri Kelompok Sebaya
a.       Tidak mempunyai struktur organisasi yang jelas
b.      Bersifat sementara
c.       Mengajarkan kebudayaan yang luas
d.      Anggotanya adalah individu yang sebaya
5.       Pengaruh Perkembangan Kelompok Sebaya
a.       Pengaruh positif
-           Lebih siap menghadapi kehidupan yang akan datang
-          Mengembangkan rasa solidaritas
-          Mendorong individu bersifat mandiri
-          Menyalurkan pendapat demi kemajuan kelompok
-          Setiap anggota dapat memperoleh pengetahuan
b.      Pengaruh negative
-           Tertutup bagi individu lain yang bukan anggota
-          Timbulnya persaingan antar anggota kelompok
-          Sulit menerima seseorang yang tidak mempunyai kesamaan
-           Menimbulkan rasa iri pada anggota satu dengan anggota lain yang tidak memiliki kesamaan dengan dirinya
-          Timbulnya pertentangan antar kelompok sebaya



Kelompok sebaya sebagai situasi belajar Dunia teman sebaya dalam situasi belajar.
a.       Dalam dunia teman sebaya, anak memiliki status yang sama, anak memiliki status yang sama dan sederajat dengan anak lain.
b.      Dalam kelompok sebaya, belajar biasanya berlangsung dalam situasi yangkurang terkait secara emosional, ini berlangsung pada umur permulaan,ketika anak kurang menyadari bahawa situasi belajar itu adalah suatusituasi belajar.
c.       Pengaruh kelompok sebaya terhadap anak yang umurnya semakinbertambah cenderung menjadi lebih penting jika dibandingkan denganpengaruh keluarga, sebab anak itu semakin lama semakin sering berada ditengah- tengah kelompok sebayanya. Macam- macam Kelompok teman sebaya Menurut Hurlock (1999 : 215) ada beberapa lima macam kelompok teman sebaya dalam remaja, antara lain :
a.       Teman Dekat Remaja biasanya mempunyai dua atau tiga orang teman dekat.
b.      Teman Kecil Kelompok ini biasanya terdiri dari kelompok teman- teman dekat.
c.       Kelompok Besar
Kelompok besar terdiri dari beberapa kelompok kecil dan kelompok teman dekat, berkembang dengan meningkatnya minat akan pestadan berkencan. Karena kelompok ini besar maka penyesuaian minatberkurang di antara anggota- anggotanya sehingga terdapat jarak sosialyang lebih besar di antara mereka.d. Kelompok Terorganisasi Kelompok pemuda yang dibina oleh orang dewasa, dibentuk oleh sekolah dan organisasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sosial pararemaja yang tidak mempunyai kelompok besar. Banyak remaja yangmengikuti kelompok seperti ini merasa diatur dan berkurang minatnya ketika berusia 16- 17 tahun.e. Kelompok Gang Remaja yang tidak termasuk kelompok besar dan tidak merasapuas dengan kelompok yang terorganisasi, mungkin akan mengikuti kelompok gang. Anggota biasanya ter diri dari anak- anak sejenis dan minatmereka melalui adalah untuk menghadapi penolakan teman- teman melalaui perilaku antisosial. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada berbagai macam jenis kelompok teman sebaya.

Kelompok teman sebaya yang pasti ada disekolah adalah kelompok yang diorganisir, yaitu kelas yang merupakan kelompok di sekolah yang sudah pasti keberadaan anggotanya dan bersifat tetap.


Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat mempengaruhi perilaku para anggotanya.

            Kelompok sosial atau sosial group dapat diartikan sebagai himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan antar mereka, di mana hubungan tersebut menyangkut hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling menolong. Namun kelompok sosial itu dapat pula mirip dengan dengan situasi massa jika suatu perkumpulan yang berstruktur telah mempunyai anggota cukup banyak, misalnya suatu organisasi massa yang anggotanya satu persatu jarang mengadakan interaksi serba intensif dan yang kadang-kadang saja berkumpul dalam jumlah yang lengkap, sehingga interaksi antara anggotapun terbatas.

            Untuk membedakan kelompok sosial dengan kelompok-kelompok lainnya, maka ada beberapa persyaratan untuk kelompok sosial, diantaranya sebagai berikut:
1.      Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan bagian dari kelompok.
2.      Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lain.
3.      Suatu faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat, faktor tersebut berupa; kesamaan nasib,kepentingan tujuan, ideologi dan politik.
4.      Memiliki struktur, kaidah, dan mempunyaipola prilaku.
5.      Memiliki sisteman melalui proses
Menurut Charles Horton Cooley, dalam bukunya Social Organization ( 1909 ) kelompok sosial dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder.

1.      Kelompok Primer ( primary group )
Yaitu pengelompokan anggota-anggota masyarakat yang terorganisir secara adat, baik berdasarkan ikatan kedaerahan maupun hubungan darah.

Contoh marga di Sumatera, trah di jawa dan suku di Papua
Dalam kelompok primer terdapat interaksi sosial yang lebih intensif dan lebih erat diantara mereka dari pada kelompok sekunder. Dalam kelompok primer terjadi hubungan yang face to face group, yaitu kelompok sosial yang anggotanya sering berhadapan muka antara astu dengan yang lainnya dan saling mengenal dari dekat, sehingga saling berhubungan lebih erat.
Peranan kelompok primer dalam kehidupan individu besar sekali karena karena di dalam kelompok inilah individu berkembang dan dididik sebagai mahluk sosial. Di dalam kelompok inilah individu mengembangkan sifat-sifat sosial seperti mengindahkan norma-norma, melepaskan kepentingan dirinya demi kepentingan kelompok, belajar bekerjasama dengan individu lain,dan mengembangkan kecakapannya guna kepentingan kelompoknya.
Contoh kelompok primer adalah, keluarga, rukun tetangga,kelompok kawan sepermainan, kelompok belajar dsb. Sifat interaksi dalam kelompok primer ini bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati.

2.      Kelompok Sekunder ( secoundary group )
Yaitu pengelompokan anggota-anggota masyarakat yang terorganisir secara sistematis untuk tujuan-tujuan tertentu.. Kelompok sekunder tersebut biasa dinamakan perkumpulan atau asosiasi.
Contoh kelompok sekunder antara lain; Koperasi, Perseroan Terbatas / PT, Persatuan Guru Republik Indonesia ( PGRI ),Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia?PSSI.
Kelompok sosial dapat dibedakan juga berdasarkan kelompok formal dan kelompok informal. Inti perbedaannya, bahwa kelompok formal adalah kelompok yang berstatus resmi sedangkan kelompiok informal adalah kelompok yang tidak berstatus resmi.
Dalam kelompok formal terdapat pembagian tugas yang jelas, perbedaan peran sosial dan hierarkhi tertentu, serta norma pedoman tingkah laku bagi para anggotanya dan konvensi-konvensinya. Sebaliknya pada kelompok informal ciri-ciri tersebut kurang begitu jelas.
Di dalam suatu kelompok resmi atau sekunder yang serba besar mungkin pula terbentuk kelompok infotmal yang terdiri atas beberapa orang atau beberapa keluarga, yang mempunyai pengalaman bersama danyang bersifat interaksinya berdasarkan saling pengertian yang lebih mendalam karena pengalaman dan pandangan-pandangan yang sama.

Macam-Macam Kelompok Sosial
            Sekolah merupakan salah satu contoh kelompok sosial
Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt kemudian membagi kelompok menjadi empat macam:
a.       Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.
b.      Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompk yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya.
c.       Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat.
d.      Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi formal. Contoh: Negara, sekolah.

Faktor Pembentuk

            Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada juga yang merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan tersebut adalah kedekatan dan kesamaan.



1.      Latar belakang terjadinya masyarakat
a.  Adanya iteraksi
b. Adanya norma sosisal
c. Adanya ketergantungan

2.      Ciri-ciri masyarakat
a. Adanya daerah
b. Adanya manusia yang bertempat tinggal
c. Adanya kehidupan masyarakat
d. Adanya hubungan sosial antar anggota kelompok

3.      Komponen-komponen dalam masyarakat
a. Masyarakat
b. Kebudayaan 
c. Kekayaan alam

4.      Urbanisasi 
Urbsnisassi adalah proses berpindahnya penduduk dari desa kekota, proses urbanisasi terjadi dengan menyangkut dua aspek yaitu:
1. Perubahan masyarakat desa menjadi masyrakat kota
2. Bertambahnya penduduk kota ang disebarkan oleh mengalirny penduduk desa ke kota.
Sebab suatu daerah mempunyai daya tarik sedemikian rupa sehingga pendatang semakin banya adalah
a. Daerah tersebut menjadi usat pemerintahan atau menjadi ibu kota
b. Letaktempat tersebut sangat strategis
c. Timbulnya industry di daerah tersebut.


Kedekatan

            Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal. Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi. Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya kelompok pertemanan.

Kesamaan

            Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang leih suka berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-karakter personal lain. Kesamaan juga merupakan faktor utama dalam memilih calon pasangan untuk membentuk kelompok sosial yang disebut keluarga.

Pembentukan Norma Kelompok

            Perilaku kelompok, sebagaimana semua perilaku sosial, sangat dipengaruhi oleh norma-norma yang berlaku dalam kelompok itu. Sebagaimana dalam dunia sosial pada umumnya, kegiatan dalam kelompok tidak muncul secara acak. Setiap kelompok memiliki suatu pandangan tentang perilaku mana yang dianggap pantas untuk dijalankan para anggotanya, dan norma-norma ini mengarahkan interaksi kelompok.

Norma muncul melalui proses interaksi yang perlahan-lahan di antara anggota kelompok. Pada saat seseorang berprilaku tertentu pihak lain menilai kepantasasn atau ketidakpantasan perilaku tersebut, atau menyarankan perilaku alternatif (langsung atau tidak langsung). Norma terbetnuk dari proses akumulatif interaksi kelompok. Jadi, ketika seseorang masuk ke dalam sebuah kelompok, perlahan-lahan akan terbentuk norma, yaitu norma kelompok.


KESIMPULAN

Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.
Bahwa kelompok adalah kumpulan dua orang atau lebih yang saling berkaitan,berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam perilaku untuk mencapai tujuan bersama. Kelompok teman sebaya adalah kelompok persahabatan yangmempunyai nilai- nilai dan pola hidup sendiri, di mana persahabatan dalam periode teman sebaya penting sekali karena merupakan dasar primer mewujudkan nilai- nilai dalam suatu kontak sosial. Disamping itu juga mempraktekkan berbagai prinsip kerja sama, tanggung jawab bersama, persaingan yang sehat dan sebagaianya. Jadi kelompok teman sebaya merupakan media bagi anak untuk mewujudkan nilai-nilai sosial tersendiri dalam melakukan prinsip kerjasama, tanggung jawab dan kompetisi.
Kelompok sosial atau sosial group dapat diartikan sebagai himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan antar mereka, di mana hubungan tersebut menyangkut hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling menolong. Namun kelompok sosial itu dapat pula mirip dengan dengan situasi massa jika suatu perkumpulan yang berstruktur telah mempunyai anggota cukup banyak, misalnya suatu organisasi massa yang anggotanya satu persatu jarang mengadakan interaksi serba intensif dan yang kadang-kadang saja berkumpul dalam jumlah yang lengkap, sehingga interaksi antara anggotapun terbatas.

0 komentar:

Posting Komentar